RSS
Facebook
Twitter

Sabtu, 27 Oktober 2012



1. Scott Kalitta - NHRA


Scott Kalitta adalah Juara dua kali Fuel drag racing, dan pembalap pertama yang memenangkan 2 kategori yaitu Top Fuel dan Funny Car divisions. Dia adalah salah satu pembalap paling sukses dalam sejarah balap drag Amerika. 

Selama acara di Oldbridge Township Raceway Park di Englishtown, New Jersey, Scott dalam perlombaan kualifikasi ketika menjelang akhir balapan mesin meledak menjadi api yang berkobar-kobar. 

Parasut gagal untuk dibuka dan mobil berbelok melalui jebakan pasir sebelum menabrak dinding beton dengan kecepatan 483 km/jam. Dalam reaksi terhadap kematian Scott Kalitta's, NHRA menyingkat jarak perlombaan sampai 1000 kaki dan memperpanjang jarak jalur perlombaan dengan lokasi penonton dengan pasir yang juga diperdalam pada akhir trek. 

Scott sebenarnya telah memenuhi syarat untuk lomba keesokan harinya, dan lawannya melajukan mobilnya dengan perlahan-lahan di jalur trek untuk penghormatan khidmat kepada pesaingnya yang telah almarhum. 


2. Bruce McLaren - Formula One


Meskipun ia tidak pernah memenangkan Formula Satu, Pembalap dari Selandia Baru ini adalah sopir menakjubkan. Dalam 100 even di karirnya, McLaren menang empat kali dan selesai di podium sebanyak 27 kali, dan ia menjadi juara kedua dalam klasemen pada tahun 1960. 

Ia mendirikan Bruce McLaren Motor Racing Ltd pada tahun 1963, tim yang masih ada hingga sekarang sebagai Tim McLaren. Pada tahun 1966, McLaren dan co-pilot Chris Amon memenangkan 24 Hours at Le Mans event, dan pada tahun 1969 driver McLaren menyapu bersih seri Can-Am, memenangkan 11 dari 11 race. 

McLaren meninggal pada tahun 1970, ketika Can-Am mobilnya jatuh di Goodwood Circuit di Inggris, selama pengujian berjalan untuk bentu baru pada mobilnya. 

McLaren Racing akan terus menikmati keberhasilan yang luar biasa di sirkuit Formula Satu, tapi tanpa kecakapan inovatif pendiri arwahnya, tim ini kemungkinan tidak akan berkembang menjadi pusat kekuatan yang dominan sekarang ini. 


3. Roland Ratzenberger - Formula One


Dibayangi oleh kematian Ayrton Senna pada hari berikutnya, Roland Ratzenberger meninggal di Imola, tahun 1994. Ratzenberger mendefinisikan istilah "up-and-comer", pada tahun 1994, ia menandatangani kontrak lima balapan dengan upstart Simtek racing, dan selesai di Sirkuit TI di Jepang. 

Ratzenberger tewas selama menjalankan kualifikasi di Imola. Dia telah mengalami kerusakan mobil pada putaran sebelumnya dan berusaha untuk mengamankan posisi terakhir, ketika tekanan angin yang disebabkan oleh kecepatan yang tinggi merobek sayap mobil. Sayap meluncur di bawah mobil, yang gagal membuat sudut dan menabrak dinding pada kecepatan 313 km/jam. 

Pemakaman Ratzenberger dihadiri oleh Presiden Formula Satu Max Mosley, yang kemudian berkomentar bahwa :

" Roland telah dilupakan. Jadi aku pergi ke pemakaman karena orang lain telah pergi ke pemakaman Senna . . . "

" Saya pikir itu adalah hal penting bahwa orang datang ke pemakamannya. "


4. Joe Weatherly - NASCAR


Joe Weatherly dikenal pada masanya sebagai "Pangeran Badut di Arena Balap" karena tiga alasan :

  1. Dia pernah melaju di arena mengenakan pakaian Peter Pan.
  2. Dia dikenal karena suka bergurau dengan sesama driver.
  3. Dia sering keluar rumah untuk berpesta hingga larut malam dengan Curtis Turner, teman seprofesinya juga teman dekatnya.

Meskipun reputasinya sebagai badut, Weatherly adalah seorang sopir sukses dan berhasil, memenangkan 25 kejuaraan berturut-turut selama dua belas tahun karirnya di NASCAR. Weatherly, juara sang bertahan, terbunuh pada tahun 1964, di Riverside International Raceway selama lomba kelima musim itu. Ia kemudian ditentukan bahwa, saat benturan dengan dinding pembatas, kepalanya keluar dari jendela sehingga pecah di tembok, membunuhnya seketika. 

Kematiannyaa mengarah pada pengembangan jaring jendela, yang sekarang telah umum digunakan di seri balap mobil di seluruh dunia. Dia adalah juara bertahan dalam sejarah NASCAR yang mati saat berlomba. Sebagai lelucon akhir, Riverside Speedway telah terukir pada nisan nya. 


5. Eddie Sachs - Indianapolis Racing


Ia adalah pelaku dari kalimat "Jika Anda tidak bisa menang, jadilah spektakuler", Eddie Sachs telah memenangkan banyak balapan di berbagai tahap Motorsports Amerika, dan berlomba di balap Indianapolis 500 beberapa kali. 

Sachs adalah pembalap lain yang dijuluki "Pangeran Badut sirkuit," sebagaimana ia dikenal karena berlomba sambil mengalungkan lemon di lehernya (untuk alasan yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri). 

Sachs tewas setelah tabrkan dengan Dave MacDonald pada putaran kedua tahun 1964 di Indianapolis 500. mobil MacDonald yang oleng bertabrkan dan meledak lalu terbakar. Sachs, berikut driver lain, berusaha untuk menghindari mobil MacDonald, tapi terlambat, mobilnya menabrak mobil MacDobald menyebabkan ikut meledak. 

Sachs meninggal setelah kecelakaan itu meskipun iamenderita sedikit luka bakar. Kecelakaan, yang terlihat di seluruh dunia, mengakhiri penggunaan bensin di Indianapolis 500, dan kini mereka telah menggunakan metanol sejak tahun 1965. 


6. Mark Donohue - Formula One/NASCAR


"Kapten Nice" Mark Donohue mungkin paling dikenal karena Can-Am Championship 1973, di mana ia memenangkan semua lomba kecuali satu balapan selama musim itu dan memperoleh julukan "The Can-Am Killer". 

Sebelumnya, Donohue telah memenangkan Indianapolis 500 (1972), menang di Riverside di NASCAR dan bersaing untuk Penske Racing Formula Satu. Donohue juga juara pertama dari seri IROC sekarang sudah tidak ada lagi, yang mengadu 2 pembalap terbesar di dunia terhadap satu sama lain pada istilah yang sama untuk melihat siapa yang akan menang. 

Donohue meninggal karena pendarahan setelah kecelakaan di Austria, di mana, selama pengujian, kegagalan ban membuatnya meluncur ke pagar pembatas, di mana kepalanya menghantam papan reklame. 

Donohue dikenal untuk karena berhasil pada setting mobil ke atas dirinya sendiri dan mendorong mereka untuk batas mutlak, dan tak lama sebelum kematiannya ia membuat rekor kecepatan darat di Talladega Superspeedway Alabama. 


7. Gilles Villeneuve - Formula One


Gilles Villeneuve adalah kebanggaan olahraga motor Kanada. Karirnya dimulai di Quebec, di mana ia mulai balap mobil salju sebelum pindah ke Formula Atlantik. 

Ia memenangkan Kejuaraan Formula Atlantik tahun 1976 di Amerika Serikat dan Kanada, dan kemudian ditawari bergabung dengan McLaren pada tahun 1977. Ia melaju pada tahun 1978 untuk Ferrari, dan selama karir singkat ia memenangkan enam balapan dan menemapti urutan kedua dalam seri kejuaraan. 

Pada tahun 1982, Villenueve melalaju dalam kualifikasi untuk Grand Prix Belgia di Zolder ketika ia menabrak mobil lain yang lebih lambat, membuatnya terpental ke udara pada kecepatan diperkirakan antara 193 danlenueve melalaju dalam kualifikasi untuk Grand Prix Belgia di Zolder ketika ia menabrak mobil lain yang lebih lambat, membuatnya terpental ke udara pada kecepatan diperkirakan antara 193 dan 225 km/jam. Mobil itu terbanting ke dalam trek sementara Villenueve setelah terpental keudara ditangkap pagar pembatas. 

Ile Notre-Dame Montreal, sebuah sirkuit balap di Kanada, berubah nama menjadi Sirkuit Gilles Villenueve setelah kecelakaan itu, dan, bahkan hari ini, Giles tetap menjadi salah satu pembalap mobil yang paling populer dan mengagumkan dalam sejarah. 


8. Dale Earnhardt - NASCAR


"The Intimidator" adalah salah satu tokoh yang paling kontroversial dalam sejarah NASCAR. Fans yang mencintainya mencintai bahwa ia akan melakukan apa saja untuk memenangkan perlombaan, dan pengkritik mencemoohnya karena alasan yang sama. 

Earnhardt was undoubtedly one of the most successful NASCAR drivers ever, winning 76 races and seven championships during its most competitive and difficult era. Earnhardt tak diragukan lagi sebagai salah satu pembalap NASCAR paling sukses yang pernah ada, menang 76 balapan dan tujuh kejuaraan selama era yang paling kompetitif dan sulit. 

Pada tahun 2000, pada usia 49, Dale Earnhardt mengatakan ia harus pensiun dengan saaat dia menempati posisi kedua, membuatnya menjadi favorit pada kejuaraan Piala Winston 2001. Tim yang dimiliki, Dale Earnhardt Inc, juga menghadirkan mobil ketiga, dengan Steve Park dan Dale Earnhardt, Jr yang bergabung dengan pengemudi lama dan teman Michael Waltrip. Waltrip dan Earnhardt Junior memimpin Daytona 500 pada putaran akhir, dengan Earnhardt Sr di ketiga. 

Ketika mobil mengitari sudut ketiga, mobil Earnhardt's disenggol bagian belakangnya dan sehingga oleng, sebelum tiba-tiba berbalik di atas trek lintasan dan membantingnya ke dinding pada kecepatan 257 km/jam. 

Sesama sopir Kenny Schrader, yang telah menyenggol mobil Earnhardt saat ia menabrak dinding, segera keluar dari mobil untuk memeriksanya dan segera memberikan isyarat untuk mencari bantuan. Earnhardt dinyatakan meninggal hari itu, dan dinyatakan meninggal karena benturan dengan dinding dinding. 

Banyak penggemar menandai kematian Earnhardt sebagai kematian terbesar dalam balap mobil NASCAR, sebagai olahraga balap mobil yang telah banyak melakukan perubahan sejak kematiannya. 

Kini NASCAR telah membuat banyak perubahan demi Keselamatan pembalap karena tragedi itu. Kenangan Earnhardt masih sangat diingat,ia adalah salah satu bintang paling berkilau dalam NASCAR. 


9. Ayrton Senna - Formula One


Sebuah jajak pendapat tahun 2009 dari 271 pembalap Formula One, anggota kru dan karyawan menunjuk Ayrton Senna sebagai pembalap F1 terbesar dalam sejarah. 

Seorang Pembalap yang 3 kali menjuarai seri kejuaraan, Senna memenangkan Grand Prix Monaco enam kali dan memegang rekor pole position dari tahun 1989 hingga 2006. Senna itu dikenal sebagai pesaing yang tangguh, dan terutama dikenal karena perseteruan dengan Alain Prost, pesaingnya dalam berduel untuk kejuaraan di musim 1988-1992. Kejuaraan F1 1994, Senna mulai perlombaan; meskipun menang dalam dua balapan, ia gagal untuk menyelesaikan balapan lain dan 20 poin tertinggal. 

Dia memimpin di GP San Marino di Imola, di mana banyak pembalap berada di tepi setelah kematian pembalap pendatang baru Roland Ratzenberger, ketika mobilnya meninggalkan lintasan dan menabrak dinding penahan pada kecepatan 220 km/ jam. Tempat / kerangka roda penyok kebelakang menembus helm, menyebabkan pecah tulang tengkoraknya. 

Di mobilnya, pekerja keamanan menemukan bendera Austria yang masih digulung, yang akan dikibarkan Senna untuk menghormati kematian Ratzenberger. 

Pemerintah Brazil mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk bintang besar negara itu. Alain Prost, saingan terbesarnya, adalah salah satu pengusung jenazah untuk pemakaman, dan diperkirakan 3 juta rakyat Brasil berbaris di jalan-jalan untuk memberikan penghormatan terakhir. 

Di Jepang, kantor pusat Honda di Tokyo menerima begitu banyak karangan bunga membuat lobi kantor itu kewalahan, meskipun fakta bahwa Senna tidak lagi berlomba untuk tim McLaren-Honda. 


10. Pierre Levegh, dan 83 Penonton Le Mans


Pierre Levegh, seorang sopir pabrik untuk Mercedes-Benz, membayangi pemimpin perlombaan setelah dua jam melaju pada 24 Hours of Le Mans race 1955 di Le Mans. Sebuah mobil lebih lambat memblokir jalan dan, mobil yang memimpin lomba mampu menghindarinya, tapi itu membuat Levegh tidak ada waktu untuk bereaksi. 

Dia bertabrakan dengan mobil lebih lambat, yang membuat jalur dibelakangnya seperti mengamuk, dan membuatnya terpental ke udara pada kecepatan hampir 150 mil per jam. Ia melejit ke udara dan menghantam gundukan tanah di sebelah kiri penonton. 

Bagian mobil- termasuk gandar depan dan kap - terbang ke kerumunan. Tangki bahan bakar pecah dan mobil, dengan komponen yang banyak terbuat dari magnesium, meledak menjadi api, mengirimkan bara ke jalur lintasan dan juga ke banyak penonton. 

Pada hari itu, 83 penonton tewas dan 120 lainnya luka-luka. Tragedi Le Mans 1955 telah digambarkan sebagai peristiwa tunggal yang hampir mematikan olahraga balap mobil itu sendiri. Mercedes-Benz menarik diri dari olahraga motor kompetitif sampai pertengahan 1980-an. 

Pemerintah Jerman, Perancis, Swiss, Spanyol dan negara-negara lain langsung melarang balap mobil, sampai lintasan balap mempunyai standar keamanan yang lebih tinggi (Swiss masih memiliki larangan segala bentuk motorsport waktunya, sampai 2010). 

Langkah-langkah keselamatan yang biasa kita jumpai pada mobil saat ini, seperti sabuk pengaman, dilakukan setelah Tragedi 1955, dan melacak berubah untuk menjelaskan peningkatan kecepatan dari 60 mil per jam ketika pertama kali dibuka sampai 190 mil per jam, di tahun 1955.

SUMBER : http://www.iniunik.web.id/2011/05/10-kecelakaan-paling-tragis-yang-pernah.html#ixzz2AZDTJqem
  • Yang ikut-ikut nih ....

  • isi bahasa mu!



  • Get this widget!